Sabtu, 02 Juli 2016

Tugas Softkill Kewirausahaan

Perbedaan Bisnis Sendiri dan bekerja menjadi Pegawai Kantor

Memulai bisnis memang tidak mudah, karena untuk memulai bisnis harus mempunyai bekal yang sangat matang dalam besrbisnis. Seperti keahlian, pengetahuan, siap mental, modal yang dibutuhkan, pikiran yang sangat luas. Berbisnis  memang sangatlah terlihat gampang tetapi bagu pemula dalam berbisnis tidaklah mudah, memang terlihat gampang jika kita mempunyai modal yang dibutuhkan tetapoi dalam berbisnis tidak hanyalah modal saja yang perlu diperlukan dalam berbisnis tetapi skill dan pengetahun.
          Berikut ini saya akan memberi pendapat menurut saya tentang menjadi wirausaha dan menjadi sebagai pekerja kantor.
Jika menjadi wirausaha memang lenih banyak keutungan yang jauh leih besar disbanding menjadi peagawai kantor. Karena jika kita  menjadi wirausaha kita dapat memanage bisnis kita sendiri dalam arti kita berlaku layaknya boss, tetapi jika menjadi pegawai kantor kita sangat tergantung terhadap peraturan yang dibuat di kantor oleh atasan kita yang harus kita penuhi agar kita dapat menjadi pegawai kantor tersebut.
Tetapi dalam berbisnis sendiri atau menajdi wirausaha juga memiliki resiko buruk yang nanti akan menjadi boomerang untuk kita sendiri sperti ketika bisnis kita bangkrut kita sendirilsh yang mengalami kerugian karena asset bisnis kita yang sudah bangkrut, selain itu jika kita menjadi wirausah kita perlu tahu bagaimana cara agar mempertahankan bisnis kita dengan baik agar tidak sampai bangkrut dan tetap menjadi pilihan konsumen untuk tetap menjadi costumer tetap.
So, dalam berbisnis sendiri / menjadi wirausaha memanglah lebih menhuntungkan tetapi sama hal menajdi pegawai kantor pun sama akan tetapi kita bekerja dibawah naungan atasan yang memerintah kita. Dalam wiirausaha ataupun menajdi pegawai kantor sama-sama harus memiliki skill atau kemampuan pengetahuan untuk bekerja disebuah kantor ataupun bekerja sebagai pembisnis,



Tugas Softkill Kewirausahaan

Perbedaan Bisnis Sendiri dan bekerja menjadi Pegawai Kantor

Memulai bisnis memang tidak mudah, karena untuk memulai bisnis harus mempunyai bekal yang sangat matang dalam besrbisnis. Seperti keahlian, pengetahuan, siap mental, modal yang dibutuhkan, pikiran yang sangat luas. Berbisnis  memang sangatlah terlihat gampang tetapi bagu pemula dalam berbisnis tidaklah mudah, memang terlihat gampang jika kita mempunyai modal yang dibutuhkan tetapoi dalam berbisnis tidak hanyalah modal saja yang perlu diperlukan dalam berbisnis tetapi skill dan pengetahun.
          Berikut ini saya akan memberi pendapat menurut saya tentang menjadi wirausaha dan menjadi sebagai pekerja kantor.
Jika menjadi wirausaha memang lenih banyak keutungan yang jauh leih besar disbanding menjadi peagawai kantor. Karena jika kita  menjadi wirausaha kita dapat memanage bisnis kita sendiri dalam arti kita berlaku layaknya boss, tetapi jika menjadi pegawai kantor kita sangat tergantung terhadap peraturan yang dibuat di kantor oleh atasan kita yang harus kita penuhi agar kita dapat menjadi pegawai kantor tersebut.
Tetapi dalam berbisnis sendiri atau menajdi wirausaha juga memiliki resiko buruk yang nanti akan menjadi boomerang untuk kita sendiri sperti ketika bisnis kita bangkrut kita sendirilsh yang mengalami kerugian karena asset bisnis kita yang sudah bangkrut, selain itu jika kita menjadi wirausah kita perlu tahu bagaimana cara agar mempertahankan bisnis kita dengan baik agar tidak sampai bangkrut dan tetap menjadi pilihan konsumen untuk tetap menjadi costumer tetap.
So, dalam berbisnis sendiri / menjadi wirausaha memanglah lebih menhuntungkan tetapi sama hal menajdi pegawai kantor pun sama akan tetapi kita bekerja dibawah naungan atasan yang memerintah kita. Dalam wiirausaha ataupun menajdi pegawai kantor sama-sama harus memiliki skill atau kemampuan pengetahuan untuk bekerja disebuah kantor ataupun bekerja sebagai pembisnis,



Tugas Softkill Kewirausahaan

Cara Mengatasi Kebangkrutan dalam Bisnis/Usaha

Dalam membangun sebuah bisnis anda harus detail dalam beberapa aspek seperti aspek pemasaran produk, aspek produksi, aspek keuangan, serta aspek sumber daya manusia. Anda tidak dapat sembarangan dalam mengabil keputusan dalam berbisnis. Keputusan tersebut harus berdasarkan fakta yang terukti lewat riset pasar. Berikut adalah tips agar Anda tidak bangkrut ketika berbisnis: 

1.Merancang rencana bisnis dengan baik
Buatlah rencana tentang bisnis anda yang didalamnya terdapat beberapa aspek yakni marketing, keuangan, tenaga kerja, serta produksi. Rencana bisnis yang bagus adalah rencana yang tidak hanya Anda buat lewat insting akan tetapi dilakukan lewat penelitian.
 Survei semua aspek, meliputi bahan baku produk, analisa SWOT bisnis, hingga aspek konsumen. Siapa sebenarnya konsumen Anda dan apa kebutuhannya. Riset Anda akan menjawab itu semua.  

2. Menetapkan visi dan misi perusahaan 
Visi misi ibarat tubuh manusia. Anda tidak akan bergerak maju tanpa cita-cita dan mengetahui betul cara apa yang harus dicapai untuk mewujudkan cita-cita Anda. Visi adalah gambaran kedepan perusahaan anda dalam 20 tahun kedepan. Akan seperti apa perusahaan di masa depan, itu akan ditentukan lewat visi. Sedangkan misi adalah cara-cara atau strategi-strategi yang akan diterapakn perusahaan dalam mencapai visi perusahaan. Jika visi misi dan perusahaan sudah jelas maka tinggal menjalankan bisnis dengan berpacuan pada visi dan misi perusahaan tersebut. 

3. Membaca
Membaca adalah hal pertama yang harus dilakukan. Sebaiknya Anda lebih sering membaca buku biografi para pengusaha sukses setingkat Bill Gates. Pelajari betul apa saja kesalahan Bill gates atau tokoh lain yang pernah mereka lakukan. Sehingga anda tahu betul kesalahan-kesalahan tersebut tidak seharusnya Anda lakukan dalam bisnis. 

4. Fokus
Seorang pebisnis harus fokus pada bisnisnya. Jangan sampai konsentrasi anda terbelah karena urusan lain. Bila perlu tidurlah di toko/perusahaan Anda agar konsentrasi anda tidak terpecah. Banyak usaha bisnis yang gagal karena tidak fokus. Serakah merupakan salah satu sifat yang kerap muncul dalam berbisnis. Serakah disini diartikan sebagai pluralisme bisnis. Jadi Anda melakukan bisnis lain padahal bisnis anda yang awal belum setabil. Hal ini dapat mempengaruhi bisnis Anda yang pertama.


5. Evaluasi 
Setelah Anda menjalan bisnis, evaluasilah dibagian mana Anda jatuh atau aspek mana yang kurang. Perbaiki secara berkala bagian tersebut dan tetap berfokus pada aspek lainnya. Misalnya target penjualan anda tidak tercapai maka telitilah bagian mana yang menyebabkan penjualan kurang.
            Misalnya bagian marketing. Marketing dalam bisnis anda masih kurang efektif oleh karena itu cari jalan lain, anda bisa saja mencontoh lawan yang memiliki usaha sejenis. Bagaimana mereka memasarkan produk mereka. Ingat ATM? Amati, Tiru, Modifikasi. Ingat ini bukan plagiat, namun smart. Kenapa smart? karena kita belajar dari kesalahan orang lain dan kesuksesan orang lain. 

6. Mental 
Sebagai seorang pebisnis Anda harus memiliki mental yang kuat. Jangan mudah menyerah pada persoalan-persoalan dalam bisnis seperti kesulitan modal. Sebagaimana pengusaha yang cerdas, ubahlah masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri atau bahkan menjadi motivasi Anda untuk dapat menyelesaikannya.

7.  Relationship 
Bangunalah relasi yang baik dengan semua orang baik customer, karyawan, maupun rekan usaha. Sebuah bisnis dapat bertahan jika Anda memiliki citra dan hubungan yang baik dengan semua orang. Berusahalah menekan ego untuk sukses berbisnis. 

8. Buatlah beberapa alterantif
Kemungkinan terburuk dalam bisnis pastinya akan ada. Mulai dari turunnya penjualan hingga gulung tikar. Segeralah membuat alternatif-alternatif solusi apabila terjadi hal-hal buruk. Buatlah alternatif tadi berdasarkan riset pasar seperti riset alternatif bahan baku produk termurah, riset konsumen, dan lain sebagainya. 

9. Bekerja keras
Curahkan semua kemampuan anda, hidup mati anda pada bisnis anda. Bekerja sepenuh hati merupakan ikhtiar terbaik untuk menjalankan bisnis. Jangan mengeluh atas apa yang menjadi kosekuensi dari keputusan anda. 

10. Inovasi 
Dalam life cycel of product. Produk yang sudah berada pada masa decline sebaiknya Anda beri sentuhan inovasi di dalamnya. Perlu anda ketahui bahwa life cycle produk mengalami empat tahapan yakni introduction, growth, maturity, dan decline. Decline merupakan tahapan paling berbahaya dalam sebuah siklus produk. Decline ditandai dengan menurunnya penjualan, dan menurunya brand image suatu produk. Strategi yang biasa dilakukan adalah rebranding. 


http://www.bisnishack.com/2014/08/10-cara-mencegah-kebangkrutan.html
http://www.tipswirausaha.com/post/read/488/tips-mengatasi-kebangkrutan-dalam-bisnis.html

Tugas Softkill Kewirausahaan


Entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita. menjadi wirausahawan mempunyai resiko yang sangat besar. Apa saja kelebihan dan kekurangan menjadi seorang entrepreneur, yaitu:
Kelebihan :
1. Waktu Menjadi Lebih Banyak
Maksudnya adalah dengan Menjadi wirausaha, Anda akan memiliki waktu yang fleksibel, tidak terikat. Berbeda dengan jam kantor yang sudah menetapkan standar jam kerja setiap harinya. Anda juga tak perlu repot-repot lembur di kantor. Tentu saja ini akan menguntungkan Anda dan keluarga. Waktu untuk berkumpul bersama menjadi lebih banyak, dan lebih mudah mengawasi anggota keluarga setiap hari.
2. Menghasilkan Pendapatan Pribadi
Memiliki usaha sendiri tentu juga akan menghasilkan pendapatan sendiri (Tidak di Gaji Bos). Besar kecilnya penghasilan yang diperoleh adalah cerminan dari suatu proses kerja keras untuk memajukan bisnis yang telah di lakukan pemilik usaha beserta para karyawan. Dengan memilikin penghasilan yang tak terbatas menjadikan suatu peluang yaitu kebebasan financial. Laba yang didapat justru bisa lebih besar dari gaji karyawan kantoran yang sudah ditentukan oleh perusahaan / pemerintah.
3. Membuka Kesempatan Lapangan Kerja Baru
Anda bisa membuka kesempatan kerja bagi siapa saja. Ketika bisnis mulai bertumbuh pesat, maka semakin banyak lapangan kerja yang dapat anda ciptakan(Pengusaha=jobs maker) BUKAN (Pegawai=jobs seeker) Selain dapat menjadi bagian dari  usaha yang digeluti, hal ini juga dapat menciptakan peluang kerja untuk orang lain (Baca=Bermanfaat).
4. Ilmu dan Wawasan Menjadi Bertambah
Tak hanya rekanan saja yang bertambah, ilmu pengetahuan dan wawasan akan terus berkembang. Misalnya ilmu dan wawasan seputar perkembangan bisnis,ekeonomi dan sosial. Hal ini  juga bisa didapatkan dari  rekanan/client yang sering kita temui.
5. Memperluas Rekanan (Networking)
Menjadi pengusaha akan berpeluang untuk bertemu dengan orang banyak. Hal Ini juga bisa membantu untuk menambah rekanan. Semakin banyak rekanan yang akan sangat bermanfaat dalam kemajuan kelangsungan bisnis yang di jalani. Selain itu dari rekanan tersebut akan semakin bertambah apabila service / product yang kita berikan kepada mereka sangat memuaskan.
6. Pekerjaan sesuai minat (Hobby)
Hal inilah yang menjadi nilai tambah apabila memilih menjadi wirausaha.Pekerjaan yang sesuai minta dan kesenangan kita bisa di lakukan. Misal memiliki hobi mendesain baju, dari hobi tersebut apabila di arahkan ke sektor bisnis maka akan kita dapat pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan hobi, Berawal dari hobi kemudian menghasilkan pendapatan yang tak terbatas.

Sedangkan kekuranganya antara lain:

1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah  diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
Memang pada awal mula memulai/merintis bisnis akan di rasakan suatu ketidakpastian hasil yang di peroleh. Namun semua nya bisa di atasi, anda harus bisa menganalisa usaha anda sudah berjalan seperti apa,kemudian akan di dapat factor-faktor yang perlu di perbaiaki, Maka perbaikilah sistem tersebut seiring dengan berjalanya waktu ikutilah proses nya,dari situ banyak hal yang dapat dipelajari sehingga bisa di gunakan untuk meminimalisir resiko usaha yang di jalani kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang harus bisa di capai.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
Kembali lagi, saat awal mula merintis bisnis, sudah pasti orang memulai usaha butuh mendedikasikan penuh waktunya di usahanya agar usahanya segera ke tahap tumbuh kemudian ingin segera normal. Pada saat itu orang di tuntut untuk membangun sebuah sistem, bangunlah sistem usaha yang sesuai dengan bisnis  yang anda jalankan  dan biarkan sistem  bekerja untuk anda. Di saat sistem telah bekerja dengan baik di situlah anda bisa menikmati waktu bebas yang lebih banyak .
3. Pada saat awal memulai bisnis harus berhemat.
Hal ini sangat penting karena mengingat bisnisnya baru start-up, sehingga diperlukan sikap hemat untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Anda harus cermat mengatur keuangan bisnis anda, jangan terlalu banyak menambah asset konsumtif, akan semakin baik apabila asset produktif yang di perbanyak, sehingga hal tersebut membantu sumber penghasilan bagi usaha anda.
4. Tanggung jawab dan resiko yang di hadapi sangatlah besar.
Sangat lumrah apabila dikatakan demikian, bagaimana tidak seorang pengusaha di tuntut untuk bisa mengatur semua yang berkaitan dengan bisnis nya, sukses / jatuh nya sangat bergantung pada pemilik usaha. Kepiawaian business owner menjadikan kunci utama suksesnya usaha yang di jalani.Jangan takut dengan resiko ini, karena hal tersebuat bisa dipelajari sembari proses bisnis berjalan. Hadapi tantangan bisnis yang ada di depan, taklukanlah maka kesuksesan besar akan menunggu anda di depan mata.
5.Beban pikiran yang berat
Wajar apabila resiko dan permasalan yang muncul dalam bisnis yang di jalani menjadikan timbulnya beban pikiran yang sangat berat, karena awalnya permasalahan harus di selesaikan sendiri menurut pemikirannya. Dalam hal ini apabila seorang pengusaha merasa tidak mampu menyelesaikan masalahnya maka yang di lakukan adalah harus bisa mengkonsultasikan masalah bisnisnya pada rekan bisnis yang lebih senior atau jasa konsultan bisnis. Agar problem yang di hadapi segera teratasi .
http://kuranglebihseperti.blogspot.co.id/2012/10/kelebihan-dan-kekurangan-menjadi.html
http://www.nicothemarketer.com/tag/keuntungan-dan-kerugian-menjadi-pengusaha/



Tugas Softkill Kewirausahaan

Faktor-faktor yang berperan dalam kesuksesan kewirausahaan


Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan beberapa hal berikut:
Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani keluar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Misalnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis.
Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang dimilikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal.
Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, kebersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.
Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.
Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk meningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya.
Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu menjalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mempelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam memasarkan produk atau jasa yang dimilikinya.
Saifudin (2008:3) mengemukakan beberapa faktor penyebab  kegagalan kewirausahaan, sebagai berikut:

1.      Tidak kompeten dalam manajerial,
2.      Kurang berpengalaman dalam operasi dan menghasilkan produk
3.      Lemah dalam pengendalian keuangan
4.      Gagal dalam perencanaan program bisnis
5.      Lokasi yang kurang memadai
6.      Kurangnya pengawasan peralatan
7.      Sikap yang tidak bersungguh-sungguh dalam usaha
8.      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha
9.      Keadaan yang menjadikan pesimistik dalam usaha:
10.  Pendapatan yang tak menentu
11.  Kerugian akibat hilangnya modal investasi
12.  Butuh waktu lama untuk recovery
13.  Kualitas kehidupan yang tetap rendah meski usahanya mantap

Pembimbing, separuh wirausahawan sukses memiliki orang tua yang juga wirausahawan atau panutan. Dengan semakin berkembangnya dunia kewirausahaan, maka muncul persepsi umum bahkan steroetipe tentang wirausahawan sukses seperti mitos-mitos. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pendiri perusahaan terkemuka yang menjadi sukses karena menolak menjadi seperti wirausahawan pada umumnya. Salah satu contoh mitos dalam kewirausahaan adalah modal merupakan keharusan untuk perusahaan pemula.
Namun realitasnya, modal akan datang dengan sendirinya bila wirausahawan memiliki pengalaman dan keterampilan. Oleh karena itu, kewirusahaan bukanlah suatu tujuan akhir, tetapi suatu jalan untuk bisa melihat dan meraih peluang usaha yang ada, sekaligus menjadi sarana bagi kaum muda untuk meraih cita-cita mereka. Dinamika dan kompleksitas proses kewirausahaan memerlukan suatu kecerdasan tersendiri. Sehingga seorang jenius belum tentu bisa menjadi wirausahawan sukses, kecerdasan membutuhkan keterampilan dan sifat-sifat lain yang dibutuhkan dalam berwirausahaan.



Tugas Softkill Kewirausahaan

Tips Sukses Memulai Bisnis untuk Pemula


Kesuksesan adalah hal yang dicari setiap orang. Salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk meraihnya adalah dengan memulai bisnis. Pemikiran untuk menjadi pengusaha sudah menjadi tren di semua kalangan masyarakat, terutama kalangan muda. Oleh karena itu, saat ini banyak orang yang sudah sukses menjadi pengusaha di usia muda. Hal ini memang tidak mengherankan, karena banyak orang yang mulai merasa lelah dan terbatas dengan hanya menjadi karyawan, sehingga pemikiran untuk membuat bisnis menjadi pilihannya. Untuk sukses memulai bisnis tidak selalu berjalan lancar, diperlukan beberapa keahlian dan langkah yang harus dilakukan dengan benar. Bahkan ada pemikiran yang berkata bahwa tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. Tapi sebenarnya, semua orang bisa kok menjadi pengusaha jika kamu mau belajar dan bekerja keras. Scott Gerber adalah seorang pengusaha muda, penulis, dan investor asal Amerika Serikat. Berikut ini adalah 10 tips untuk sukses memulai bisnis untuk pemula oleh Scott Gerber.

1. Fokus pada satu peluang bisnis

Seiring dengan semakin berkembangnya dunia maya, saat ini seakan-akan semua hal dapat menjadi peluang bisnis. Dengan begitu banyaknya peluang yang dapat diambil, mungkin kamu akan bingung dalam memilih satu peluang yang akan dikembangkan. Sehingga banyak orang yang malah mencoba untuk mengembangkan banyak peluang dalam waktu yang bersamaan. Namun apa itu benar? Tidak ada yang benar atau salah, karena semua itu tergantung pada kemampuan setiap orang, namun akan lebih baik jika kamu fokus pada satu peluang saja.

2. Lakukan hal yang kamu sukai

Dalam melakukan apapun juga, jika kita menyukai apa yang kita lakukan, maka kita akan melakukannya dengan sepenuh hati. Bukan karena paksaan sehingga bisa lebih maksimal. Segala pekerjaan jika digeluti dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil yang maksimal, karena itulah banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak umum pada saat ini. Namun bagi kamu yang bercita-cita menjadi pengusaha, jangan memulai bisnis hanya karena melihat untung yang besar, terlihat keren, atau karena disuruh. Biasanya, hal yang baik untuk dilakukan ketika memulai bisnis adalah, berdasarkan hobi. Jika hobi kamu adalah fotografi, kamu bisa mulai menjual perlengkapan kamera. Dengan begitu, hobi kamu terpuaskan dan mimpi membuka usaha pun tercapai.

3. Kuasai segalanya tentang bisnis kamu

Di awal memulai bisnis, umumnya jarang ada investor yang berani menaruh uangnya disana. Namun kesempatan itu bisa datang kapanpun, jadi kamu harus kuasai betul segalanya tentang bisnis yang kamu geluti dan selalu siap menjelaskan dengan sejelas-jelasnya. Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat membuat investor yakin bahwa ia menaruh uangnya di tangan yang tepat, yaitu kepada kamu, orang yang paling paham tentang bisnis ini.

4. Selalu mau belajar dari orang lain

Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada orang yang mengetahui segala hal, maka itu sangatlah penting untuk bersikap terbuka pada pandangan atau pemikiran orang lain. Dengan berkonsultasi dengan orang lain seperti mentor, teman, atau orang sukses lainnya, kamu dapat mengambil pelajaran dari apa yang sudah dilakukannya. Pilihlah mentor, teman atau orang yang sudah sukses untuk menjadi penasehat kamu, tempat kamu berdiskusi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk sukses. Lebih banyak mendengar akan lebih baik daripada lebih banyak berbicara.

5. Hiduplah dengan sederhana

Lupakan semua keindahan dari menjadi pengusaha. Mobil mewah, makan mewah, rumah besar, atau segala hal yang menunjukkan kemewahan. Hiduplah dengan pandangan bahwa kamu adalah pemula yang membutuhkan uang untuk sukses. Dengan begitu, kamu akan lebih menikmati proses menuju sukses dan segala hal yang kamu impikan itu akan datang pada saatnya nanti.



Tugas Softkill Kewirausahaan

Cara Mendapatkan Hati Konsumen

1. Komunikasi yang Baik
Proses komunikasi yang baik dengan konsumen dapat berperan besar dalam proses kepercayaan terhadap bisnis kita. Proses komunikasi merupakan modal awal yang harus kita miliki untuk membangun kepercayaan konsumen. Rasa kepuasan terhadap pelayanan kita juga akan tercipta dari komunikasi tersebut. Menggunakan kata-kata yang halus, lembut, sopan dan tata krama yang baik akan menjadi nilai plus. Hal ini secara tidak langsung akan muncul dalam ingatan konsumen. Konsumen tidak akan ragu-ragu untuk membeli produk kita dengan terjalinnya hubungan baik antara kita sebagai pemilik bisnis dan juga konsumen.
2. Mengetahui Produk dengan Baik
Mempunyai bisnis tentunya harus mengetahui secara baik produk yang kita hasilkan. Meskipun hanya sekadar investor saja. Selain itu, kita juga harus mengetahui seluk beluk usaha yang kita buat itu. Pengetahuan mengenai usaha juga tidak kalah penting. Konsumen tidak akan serta merta percaya begitu saja jika pemiliknya tidak bisa menjelaskan dengan baik dan benar produk apa yang ditawarkan dalam bisnisnya itu. Pengetahuan secara menyeluruh ini akan mempermudah kita menjelaskan kepada konsumen terhadap apa saja yang dibutuhkannya. Kita juga dapat memberi saran kepada konsumen untuk meningkatkan kepercayaan produk yang kita buat itu.
3. Kualitas Produk yang Baik
Kualitas yang baik akan berbanding lurus dengan sikap konsumen yang merasa puas terhadap produk kita. Kualitas yang baik ini pula akan mendorong konsumen untuk tetap setia dengan produk yang kita tawarkan. Bukan hanya itu saja, konsumen yang puas juga akan mengiklankan kita secara tidak langsung ke masyarakat sekitarnya. Namun, kita jangan terlalu cepat puas atas hal tersebut. Kita harus tetap terus meningkatkan kualitas agar konsumen terus terjaga dan semakin membuat nama bisnis yang kita jalani ini baik di mata konsumen.

4. Buatlah Testimoni
Testimoni adalah pengakuan atau pendapat para konsumen terhadap produk kita. Jangan sungkan namun jangan terlalu memaksa meminta testimoni terhadap konsumen kita. Testimoni ini bisa menjadi salah satu faktor membangun kepercayaan konsumen. Semakin banyak kita mendapat testimoni positif dari konsumen, maka semakin tertarik pula konsumen baru dengan produk kita. Buatlah testimoni yang terlihat oleh konsumen baru Anda. Biasanya testimoni ini diisi oleh orang-orang terkenal sehingga orang lain sudah mengenalnya terlebih dahulu. Ini akan membangkitkan “gairah” konsumen untuk mengetahui lebih lanjut bisnis kita atau produk yang kita tawarkan.